Bengkayang, Kalimantan Barat IntegTv – Pelaksana proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Godang Damar dan Desa Papan Uduk, Kecamatan Lembah Bawang, melalui Konsultan Pengawas Lapangan, Lorensius, menyampaikan klarifikasi sekaligus tanggapan resmi atas sejumlah pemberitaan media daring yang sebelumnya menyoroti proyek tersebut.
Adapun pemberitaan yang dimaksud berjudul “SPAM Rp4,09 Miliar di Bengkayang Gagal Total: Kontrak Berakhir, Air Tak Mengalir, PPK–Kontraktor Terancam Sanksi” serta “Proyek Jumbo SPAM Desa Godang Damar Rp3 Miliar Diduga Bermasalah, Warga Minta APH Turun Tangan” yang terbit beberapa waktu lalu.
Dalam keterangannya pada Selasa, 23 Desember 2025, Lorensius menegaskan bahwa informasi yang beredar perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Perlu kami sampaikan bahwa pekerjaan SPAM saat ini masih berjalan dan belum selesai sepenuhnya. Proses yang sedang dilakukan adalah **tes commissioning (tescom) aliran air pada jaringan pipa transmisi dan distribusi, serta penyelesaian sejumlah pekerjaan minor lainnya,” jelas Lorensius.
Ia menambahkan, sesuai ketentuan kontrak, proyek tersebut memiliki mekanisme addendum kontrak, yakni pemberian kesempatan tambahan kepada kontraktor pelaksana untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. Atas keterlambatan tersebut, kontraktor tetap dikenakan denda keterlambatan sebagaimana diatur dalam Surat Perintah Kerja (SPK).
“Pihak pelaksana bertanggung jawab penuh atas kondisi di lapangan dan siap menerima konsekuensi administratif, termasuk denda keterlambatan, sesuai waktu yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Di sisi lain, Lorensius juga menyampaikan bahwa pihak pelaksana tidak menutup diri terhadap kritik dan masukan masyarakat. Bahkan, ia mengungkapkan adanya apresiasi dan harapan dari sebagian warga yang menantikan agar proyek ini segera rampung dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian, kritik, dan pengawasan dari masyarakat serta media. Semua itu menjadi bagian penting dalam memastikan kualitas pekerjaan,” ujarnya.
Pihak pelaksana optimistis dalam waktu dekat pekerjaan dapat diselesaikan secara menyeluruh sehingga air bersih dapat dimanfaatkan 100 persen oleh masyarakat setempat. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai, pengawasan akan tetap dilakukan dalam masa pemeliharaan untuk menjamin fungsi dan kualitas sistem SPAM.
“Kami berkomitmen menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan memastikan pelayanan air bersih benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kecamatan Lembah Bawang,” pungkas Lorensius.(Bsg/Red)







